Perempuan tua menenteng jergen berwarna lusuh
Mengantri dikejauhan 3 kilometer
Rela terpanggang panas terik
Untuk menyambung hidup siang nanti
Kau bungkuk karena rajin menunduk
Di antara para parlente
Di antara orang-orang legam berkumis tebal
Di antara sesame pencari hidup
Kau jauh meninggalkan atapmu
Yang rindang di bawah bagunan bersusun
Di atas warisan nenek moyangmu
Di atas kejamnya kehidupan
Cucumu berteriak untukmu
Mengusung susunan huruf – huruf mati
Mengarak rintihan hatimu
Di tengah perjuangan hidupmu
Gumpalan asap tebal membumbung tinggi
Ban-ban penggilas terbakar api
Yang menggilas tanahmu dulu
Yang mengancam hidupmu kini
Cucumu masih sajak berteriak
Karena hidup masih beriak
Melawan arus yang berombak
Walau harus bungkam tertembak