Akhir Februari’08
Andai aku boleh meminta
Kuingin kau tetap jadi rembulan
Andai aku bisa meminta
Kuingin kau tetap jadi mawar di taman
Andai aku bisa meminta
Kuingin kau jadi penawar kerinduan
Andai aku boleh aku meminta
Kuingin kau jadi pelipur kesunyian
Dua hati takkan sekata tanpa hadirmu
Dua jiwa takkan satu rasa tanpamu
Dua asa berwujud atas restumu
Dua raga dua jiwa erat jadi satu
Karunia
Hadirmu menebar sejuta aroma kedamaian
Terbelalak mata menatap tajam ke hadapmu
Menapaki setiap helai untaian rambutmu
Setiap lekuk indah wajahmu
Segala mimikmu...segala patomimikmu
Duh mahluk sempurna ciptaan-Mu
Terpendam harap menyelimuti asa
Membawa bayang ke alam semu
Awan cerah ikut mengiringi
Membentang warna-warni permadani
Menuju tahta bertiara
Raja sehari di singgasana maya
Engkau jauh di negeri sana
Melambaikan tangan persahabatan
Negerimu berlaut dalam dan luas
Negeriku berbukit cuam dan cadas
Lambaianmu tinggal siluet
Ya....siluet
Bontang, penghujung Februari ‚08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar